Rabu, 17 April 2013

LEUKOSIT Cara Pipet



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj90h6BLxS3Y847wYe1xJcdeWuvC9NXpnSQ3VDbjQqZnryTKTXEQQuvOcLVsWDVix3kb7y1XkWFv8dJC7MTm1pzJLiba2Yc_jeZMoTHfs2IL28YiiqI4Zk9mp_95N_rzbJ15La5U-a82qw/s1600/hitung+jumlah+lekosit.png

Cara Pipet

Tujuan :
 Untuk mengetahui jumlah leukosit dalam per mili darah

Prinsip  :
 Darah diencerkan dengan larutan turk, kemudian dimasukkan kedalam kamar hitung improved neubauer, dihitung jumlah lekosit (sel darah putih) yang ada dalam volume pengencer tertentu.

Alat:
·         Pipet Leukosit
·         Karet penghisap
·         Counter/alat penghitung jumlah lukosit
·         Cover glass
·         Kamar Hitung Improved Neubauer
·         Mikroskop Tabung reaksiTissue

Bahan
·         Darah Kapiler/Darah EDTA
·          Larutan Turk

Cara Kerja
1.      Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2.      Darah kapiler/darah EDTA diisap dengan pipet leukosit yang telah dipasangkan karet penghisap sampai tanda 0,5
3.      Hapus kelebihan darah pada ujung pipet dengan menggunakan tisuue/kapas
4.       Dilanjutkan dengan menghisap larutan turk sampai tanda garis 11
5.      Campur hingga homogen
6.      Darah yang telah diencerkan dibuang sebanyak 3 tetes lalu dimasukkan dalam kamar hitung improved neubauer
7.      Jumlah leukosit dihitung dibawah mikroskop dengan lensa objektif 10x, dihitung dalam 4 kotak sedang ( kotak Leukosit )
8.       Dihitung dengan pengenceran darah dalam pipet
  Perhitungan
Pengenceran yang terjadi dalm pipet ialah 20 kali. Jumlah semua sel yang dihitung dalam keempat bidang itu dibagi 4 menunjukkan jumlah lekosit dalam 0,1 ul.
Kalikan angka itu dengan 10 (untuk tinggi)dan 20 (untuk pengenceran) untuk mendapat jumlah lekosit dalam 1 ul darah. Singkat : jumlah sel yang dihitung kali 50 =jumlah lekosit per ul darah.


*      Kesalahan – kesalahan yang terjadi pada tindakan menghitung lekosit :
1.       Jumlah darah yang dihisap dalam pipet tidak tepat
2.       Pengenceran dalam pipet salah
3.       Tidak mengocok pipet segera setelah mengambil larutan Turk
4.       Kamar hitung kotor
5.       Pipet yang dipakai basah



Daftar pustaka :
Gandasoebrata, R .2010. PENUNTUN LABORATORIUM KLINIK. Jakarta:Dian Rakyat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar