Senin, 17 Juni 2013

Sekilas Tentang Penyakit Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus merupakan penyakit kelainan metabolik glaukosa (molekul gula paling sederhana yang merupakan hasil pemecahan karbohidrat) akibat defisiensi atau penurunan efektivitas insulin. Insulin merupakan hormon yang berperan dalam metabolisme glaukosa dan disekresikan oleh sel pada pankreas. Kurangnya pada sekresi insulin menyebabkan kadar glaukosa darah meningkat dan melebihi batas normal jumlah glaukosa yang seharusnya ada dalm darah. Kelebihan glaukosa tersebut akan di buang melalui urin.
Tingginya kadar glaukosa dapat merusak syaraf, pembuluh darah, dan arteri yang menuju ke jantung. Kondisi tersebut menyebabkan diabetes mellitus dapat meningkatkan resiko serangan jantung, stroke, gagal ginjal, penyakit pembuluh darah perifer, serta penyakit komplikasi lain. Dalam kasus yang parah, diabetes mellitus dapat menyebabkan kebutaan, bahkan kematian.
Gangguan metabolik glaukosa pada kasus diabetes mellitus akan mempengaruhi metabolisme tubuh yang lain, seperti metabolpisme karbohidrat, protein, lemak, dan air. Gangguan metabolisme tersebut akhirnya menimbulkan kerusakan seluler pada beberapa jaringan tubuh.
Penyebab Penyakit Diabetes mellitus
Penyebab Diabetes Mellitus dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
1. Pola Makan
Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat memicu timbulnya diabetes mellitus. Hal ini disebabkan jumlah/kadar insulin oleh sel pankreas mempunyai kapasitas maksimum untuk disekresikan. Oleh karena itu, mengkonsumsi makanan secara berlebihan dan tidak diimbangi oleh sekresi insulin dalam jumlah memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat dan menyebabkan diabetes mellitus.
2. Obesitas
Orang yang gemuk dengan berat badan melebihi 90 kg mempunyai kecenderungan yang lebih besar untuk terserang diabetes mellitus dibandingkan dengan orang yang tidak gemuk.
3. Faktor Genetis
Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab diabetes mellitus orang tua. Biasanya, seseorang yang menderita diabetes mellitus mempunyai anggota keluarga yang juga terkena. Jika kedua orang tua menderita diabetes, insiden diabetes pada anak-anaknya meningkat, tergantung pada umur berapa orang tua menderita diabetes. Risiko terbesar bagi anak-anak terserang diabetes jika salah satu atau kedua orang tua menderita penyakit ini sebelum berumur 40 tahun. Riwayat keluarga pada kakek dan nenek kurang berpengaruh secara signifikan terhadap cucunya.
4. Bahan-Bahan kimia dan Obat-Obatan
Bahan kimiawi tertentu dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang penkreas. Peradangan pada pankreas dapat menyebabkan pankreas tidak berfungsi secara optimal dalam mensekresikan hormon yang diperlukan metabolisme dalam tubuh, termamsuk hormon insulin.
5. Penyakit dan Infeksi Pada Pankreas
Mikroorganisme seperti bakteri dan virus dapat menginfeksi pankreas sehingga menimbulkan radang pankreas. Hal itu dapat menyebabkan sel pada pankreas tidak bekerja optimal dalam mensekresi insulin. Beberapa penyakit tertentu, seperti kolesterol tinggi dan dislipidemia dapat meningkatkan  resiko terkena diabetes mellitus.
Gejala Penyakit Diabetes Mellitus
Gejala diabetes mellitus dapat dirasakan secara fisik. Berikut gejala-gejala diabetes mellitus :
1. Merasa Lemah dan Berat Badan Menurun
Gejala awalnya adalah berat badan menurun dalam waktu relatif singkat. Selain itu, sering merasa lemah, lesu dan tidak merasa bergairah. Hal itu disebabkan glaukosa yang merupakan sumber energi dan tenaga tubuh, tidak masuk ke dalam sel. Oleh karena itu, sumber energi akan diambil dari cadangan lemak dan dari hati. Jika dipakai terus, cadangan energi dari lemak dan hati akan berkurang. Akibatnya, badan semakin kurus dan berat badan menurun.
2. Poliuria (Banyak Kencing)
Kadar glaukosa darah yang berlebihan akan di keluarkan melalui urin. Akibat tingginya kadar glaukosa darah, penderita merasa ingin buang air terus dan dalam volume urin yang banyak.
3. Polidipsia (Banyak Minum)
Makin banyak urin yang dikeluarkan, tubuh makin kekurangan air. Akibatnya, timbul rasa haus dan ingin minum terus.
4. Polifagia (Banyak Makan)
Kadar glaukosa yang tidak masuk ke dalam sel, menyebabkan timbulnya rangsangan ke otak untuk mengirim pesan rasa lapar. Akibatnya penderita semakin sering makan. Kadar glaukosa pun makin tinggi, tetap[i tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan tubuh karena tidak masuk ke sel tubuh.
5. Jumlah Glaukosa Besar
Jumlah glaukosa yang basar dalam urin dapat menyebabkan iritasi genital (kemaluan) akbat infeksi jamur.
6. Lensa Mata Berubah
Bentuk lensa mata sedikit berubah dan mengaburkan penglihatan untuk sementara waktu.
7. Luka Sulit sembuh
Jika terjadi luka pada penderita akan sangat sulit sekali untuk sembuh.Hal ini berhubungan dengan sistim kekebalan pada tubuh penderita diabetesa yang cenderung menurun.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar